"Ya enggak apa-apa, kan politik itu dinamis, jadi semua kemungkinan bisa saja terjadi," kata Edwin saat dihubungi
Kantor Berita RMOLJabar, Senin (20/12).
Edwin menambahkan, pihaknya tidak terlalu memikirkan wacana dibentuknya poros PKB-PAN-PPP. Apalagi, pembentukan poros tersebut baru sebatas wacana.
"Kalau kita yang sudah mateng di dunia politik itu, tidak akan mudah kaget," ucapnya. "Jadi hal yang wajar, politik itu dinamis, jadi tidak ada masalah."
Seperti disampaikan Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, partainya akan bisa mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2024 dengan membangun poros bersama PPP dan PAN.
"Kalau terkait dengan poros, PKB mau memimpin poros sendiri. Enggak tahu dengan cara apa, tapi saya sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu, saya berkeinginan untuk PKB memimpin poros," kata Jazilul seperti dikutip
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (16/12)
"Mestinya PPP juga ikut karena sama-sama hijau. Tinggal nambah satu lagi, berangkat itu sudah. Misalnya PAN, itu sudah cukup, berangkat kita. Bismillah," sambungnya.
Sementara Ketua DPC PKB Kota Bandung, H. Erwin mengatakan, sejauh ini belum ada instruksi dari PKB pusat untuk melakukan pendekatan demi terciptnya poros koalisi tersebut.
"Kota Bandung belum ada, belum ada instruksi dari pusat," kata Erwin saat dihubungi
Kantor Berita RMOLJabar, Jumat (17/12).
Meski begitu, Erwin mengungkapkan pihaknya telah siap melakukan langkah-langkah strategis untuk terciptanya poros koalisi PKB-PAN-PPP. Apalagi kata Erwin, hubungan PKB Kota Bandung dengan PAN maupun PPP terjalin harmonis.
"Siap, harus siap itu mah, betul, nunggu gong dulu dari pusat. (hubungan) Aman, adem ayem bandung mah," tandasnya.
BERITA TERKAIT: