“Biarlah Sabang-Merauke, Miangas-Pulau Rote dan seluruh pesisir etnis, agama, budaya dan warna Indonesia tumpah ruah dalam pesta debat putaran pertama,†ujarnya lewat akun Twitter pribadi, Senin (20/12).
Selain indah, kata Fahri, preshold 0 persen juga akan mengurangi ketegangan yang tajam sejak awal. Sementara dalam putaran kedua yang pendek, rakyat tidak akan marah-marah seperti sebelumnya.
Namun demikian, mantan Wakil Ketua DPR RI ini menekankan bahwa konstitusi Indonesia didesain untuk mengantisipasi kemungkinan banyaknya calon pada putaran pertama Pilpres. Hal ini karena sejak awal UUD45 adalah konstitusi negara besar dan beragam.
“Ada mayoritas tapi minoritas juga punya hak yang sama untuk dipilih dan memilih,†ingatnya.
Fahri menduga, Preshold 20 persen diterapkan untuk mempermudah elite mengatur sandiwara pemilu. Sehingga siapapun yang nantinya tampil sebagai pemenang adalah tetap kelompok dia.
“Kayak kemarin. Rakyat brantem beneran sampai sekarang belum kelar, sementara dia berantem pura-puraan ternyata,†tutupnya.
BERITA TERKAIT: