Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, dari jumlah tersebut tidak bisa diberangkatkan bersamaa. Pasalnya, ada 889 calon jemaah umurnya masih di bawah 18 tahun dan 2.549 orang umurnya di atas 65 tahun.
“Jadi kira-kira nanti kalo skemanya adalah pemegang visa kita dahulukan maka akan kita saring dari 15.314 jemaah ini,†kata Yaqut Cholil di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/11).
Yaqut mengatakan, penyaringan ketat pada pemberangkatan jemaah umrah penting dilakukan.
Kata dia, keberhasilan pelaksaan umrah jemaah asal Indonesia akan menjadi kunci agar ibadah haji tahun 2022 bisa dilakukan.
“Jadi kunci terbuka atau tidaknya haji di 1443 H ini tergantung kita dari bisa melaksanakan ibadah umrah ini dengan baik,†katanya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini berharap, kedepannya tidak ada lagi kasus-kasus yang dapat membuat Arab Saudi menutup kembali pintu pelaksanaan ibadah haji tahun 2022 mendatang.
“Artinya tidak ada lagi kasus-kasus yang sudah ada dahulu. Misalnya ada PCR bodong jadi kaya begitu tidak boleh ada lagi. Kalau itu ada, harapan kita semua, harapan semua muslim untuk bisa berangkat haji mohon maaf akan semakin berat,†tandasnya.
BERITA TERKAIT: