"Untuk menyikapi keadaan menjelang Muktamar NU, saya ingatkan bahwa untuk kader Ansor dan Banser di Aceh mewaspadai tindakan provokasi yang mengarah kepada perpecahan dan pertikaian di internal lembaga NU," kata Azwar, dalam keterangan tertulis yang diterima
Kantor Berita RMOLAceh, Senin (29/11).
Menurut Azwar, adanya demontrasi yang dilakukan sekelompok orang bayaran di kantor PBNU untuk memprotes surat yang dikeluarkan oleh Rais Aam PBNU, KH Miftahul Akhyar yang meminta agar Muktamar PBNU dipercepat menjadi 17 Desember 2021 adalah tanda-tanda praktik politik belah bambu.
"Aksi demontrasi tersebut adalah pintu masuk bagi kelompok kepentingan untuk melawan otoritas tertinggi di NU yang diisi oleh ulama-ulama sepuh," jelas Azwar.
Azwar pun mengutuk kejadian tersebut yang menghina Rais Aam PBNU.
Di samping itu, ia mengajak seluruh kader Ansor dan Banser untuk merapatkan barisan dan mengamankan keputusan ulama sepuh NU.
"GP Ansor di Aceh mempunyai 14 pimpinan cabang definitif dan sembilan cabang persiapan dengan jumlah kader seribu orang yang tersebar di 23 Kabupaten atau Kota," terang Azwar.
Lebih lanjut, dijelaskan Azwar, pihaknya mempunyai kekuatan untuk mengawal seluruh proses dan persiapan Muktamar NU ke depan. GP Ansor, kata Azwar, akan tetap bersinergi dengan PC NU se-Aceh untuk selalu menciptakan kondisi positif dan kondusif menjelang hajatan besar NU.
Untuk itu, Azwar mengimbau kepada seluruh kader Ansor, khususnya di Aceh, untuk tidak ikut terbawa arus cipta kondisi ini.
“Kader Ansor Aceh dan Pimpinan Cabang kami minta untuk tetap satu komando dan taat pada sumpah setia sesuai dengan arahan PW Ansor Aceh," tandas dia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: