Hal itu diungkap Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M. Massardi lewat akun media sosial pribadinya, Minggu (21/11).
Dia membandingkan saat Nusantara mengalami wabah penyakit di era Belanda dan Presiden Joko Widodo.
Di tahun 1880-an, Hindia Belanda pernah dilanda wabah beri-beri. Saat itu, Belanda kemudian mengirim Dr. Christiaan Eijkman ke Batavia untuk menemukan obat dari penyakit tersebut.
“Temuan vitamin B, obat beri-beri dibagi ke pribumi cuma-cuma,†ujarnya.
Menurutnya, era penjajahan itu berbanding terbalik saat Indonesia sedang mengalami pandemi Covid-19. Di mana harga tes untuk mendeteksi adanya virus tersebut dalam tubuh dibanderol dengan harga mahal di awal pandemi. Padahal kini tes tersebut hanya dipatok dengan harga di bawah Rp 300 ribu.
“Oni rezim Widodo kok malah jual mahal PCR pada rakyat. Kalah baik sm Belanda penjajah,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: