Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

PPP Minta KPK Beri Pemahaman Antikorupsi ke Seluruh Kadernya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Kamis, 04 November 2021, 23:19 WIB
PPP Minta KPK Beri Pemahaman Antikorupsi ke Seluruh Kadernya
Wakil Ketua Umum DPP PPP Arsul Sani/Net
rmol news logo Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta Lembaga Advokasi dan Bantuan Hukum (LABH) DPP PPP untuk memberikan pemahaman tentang antikorupsi dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada seluruh kader PPP di Indonesia.

Wakil Ketua Umum DPP PPP Arsul Sani mengatakan, kegiatan yang diikuti oleh kader dan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP di seluruh Indonesia ini dilakukan sebagai bentuk komitmen dan upaya bersama mewujudkan pemilu yang berintegritas dan bersih dari korupsi.

"Saya sangat mengapresiasi kerja sama yang dilakukan oleh KPK bersama PPP mengadakan kegiatan bimtek antikorupsi partai politik. Hal ini sebagai sebuah ikhtiar dan komitmen untuk membebaskan Indonesia dari korupsi," kata Arsul dalam keterangan tertulis, Kamis (4/11).

Upaya mewujudkan pemilu yang berintegritas, kata Arsul, tidak cukup hanya dilakukan partai politik, tapi harus melibatkan seluruh elemen bangsa. Karena itu, dia mengajak seluruh komponen masyarakat ikut aktif mengawal penyelenggaraan pemilu berintegritas.

Di kesempatan yang sama, Kasatgas Politik dan Dunia Usaha KPK David Sepriwasa mengungkapkan bahwa tindak pidana korupsi tertinggi pada tahun ini banyak dilakukan oleh kalangan swasta dengan cara memberikan suap dan gratifikasi kepada para pejabat.

"Selain dari pihak swasta, korupsi juga banyak dilakukan oleh legislatif, baik itu tingkat pusat, provinsi dan legislatif di tingkat kabupaten atau kota," ungkap David.

Dia menilai mahalnya biaya pemilu menjadi pangkal lahirnya korupsi di tubuh partai politik. Karena itu, KPK secara kelembagaan dikatakan sudah beberapa kali mengusulkan kenaikan dana partai politik kepada presiden, meski sampai saat ini belum disetujui semua.

"Karena saya melihat sistem pembiayaan partai politik yang mahal perlu diimbangi dengan naiknya dana partai politik," tuturnya.rmol news logo article


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA