Dalam kunjungan ini, Presiden Jokowi didampingi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn) Budi Gunawan.
"Vaksinasi massal ini dikoordinasi oleh BIN dan pada sore hari ini saya juga kedatangan tamu istimewa, para duta besar dari negara-negara di Uni Eropa, dari Eropa, dan juga dari Bank Dunia," ujar Presiden Jokowi di SMPN 1 Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa (19/10).
Selain meninjau secara langsung di Tarakan, Jokowi juga meninjau vaksinasi massal para pelajar dan santri di tempat lainnya secara virtual.
Total, BIN menggelar vaksinasi massal pelajar dan santri di 11 provinsi dengan total 70 ribu dosis vaksin.
Kepala negara menitipkan pesan kepada santri dan pelajar, apabila telah divaksin, para pelajar dan santri bisa mengikuti pembelajaran tatap muka.
"Suntik pertama sudah bisa tatap muka. Setelah itu, tiga, empat minggu lagi suntik yang kedua," katanya.
Ketika sudah belajar tatap muka, lanjutnya, pelajar dan santri harus tetap menerapkan protokol kesehatan. Yakni, tidak berkerumun dan tetap memakai masker.
"Kalau nanti sudah mulai masuk kelas, jangan lupa disiplin terhadap protokol kesehatan, selalu memakai pakai masker, kalau habis kegiatan cuci tangan, jangan bergerombol, berkerumunan," katanya.
"Kita harapkan semakin hari kasus-kasus positif yang ada di negara kita akan semakin menurun," demikian Jokowi.
Adapun para dubes yang hadir antara lain Dubes Ceko untuk Indonesia Jaroslav Dolecek, Dubes Cili untuk Indonesia Gustavo Nelson Ayares Ossandron, Dubes Finlandia untuk Indonesia Jari Sinkari, Dubes Swiss untuk Indonesia Kurt Kunz, Wakil Dubes Brazil untuk Indonesia Daniel Barra Ferreira, dan Country Director Bank Dunia Satu Kahkonen
Pada kegiatan ini, BIN juga turut memberikan bantuan kepada para penerima vaksin. Para pelajar dan santri mendapatkan paket vitamin, sedangkan para warga yang mengikuti vaksinasi
door to door menerima paket Sembako.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: