Mobilitas Kembali Meningkat, Masyarakat Diingatkan untuk Lakukan Kegiatan Prioritas Saja

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Senin, 04 Oktober 2021, 17:19 WIB
Mobilitas Kembali Meningkat, Masyarakat Diingatkan untuk Lakukan Kegiatan Prioritas Saja
Ilustrasi/Net
rmol news logo Setelah gelombang kedua Covid-19 melanda Indonesia pada kurun 3 bulan ke belakang, kini mulai terjadi tren penurunan kasus aktif yang diiringi relaksasi berbagai kegiatan. Dampaknya, mobilitas masyarakat di banyak daerah mengalami peningkatan signifikan.

Pelonggaran kegiatan memang harus dilakukan secara bertahap setelah situasi pandemi mulai terkendali. Akan tetapi, masyarakat tetap harus bijak dalam beraktivitas.

Karena, walau potensi penularan sudah turun, tetapi Covid-19 belum sepenuhnya menghilang. Sehingga masyarakat masih harus bisa menahan diri dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang prioritas saja dan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Anggota DPD RI Fahira Idris mengatakan, di banyak negara yang kini terjadi lonjakan kasus kembali, diawali dengan euforia berlebih terhadap tren penurunan kasus di negara tersebut yang kemudian diikuti dengan pelonggaran berbagai aktivitas.

Euforia berlebihan juga disebabkan tingkat vaksinasi di negara tersebut sudah tinggi sehingga protokol Covid-19 yang paling mendasar yaitu memakai masker dan jaga
jarak sudah diabaikan. Euforia berlebihan ini membuat masyarakat kehilangan kewaspadaan saat saat melakukan kegiatan terutama yang berskala besar.

“Tentunya kita harus belajar dari banyak negara lain yang kini kasusnya naik lagi karena pelonggaran kegiatan tidak disertai peningkatan prokes, terlebih cakupan vaksinasi kita masih belum tinggi. Jangan sampai siklus situasi Covid-19 berulang yaitu mulai terkendali, mobilitas tinggi, kemudian terjadi lonjakan kasus lagi di
Indonesia," ujar Fahira Idris di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (4/10).

"Situasi pandemi yang sudah cukup baik ini sudah susah payah kita raih, jadi jangan sampai terjadi lonjakan kembali. Tantangan besar di situasi pandemi yang sudah mulai terkendali ini adalah mempertahankan tingkat disiplin prokes masyarakat dan tingkat 3T terutama tes dan tracing," tambahnya.
 
Untuk itu, Fahira pun meminta masyarakat, walau sudah ada pelonggaran tetap bijak untuk memilih kegiatan-kegiatan penting dan prioritas saja. Agar semuanya bisa tetap sehat dan produktif.

Menurut Fahira, peningkatan mobilitas yang terjadi saat ini harus disertai protokol kesehatan yang ketat untuk menutup peluang terjadi gelombang kasus Covid-19 yang lebih besar. Oleh karena itu, seiring kenaikan mobilitas, aktivitas dan kegiatan masyarakat, kegiatan tes juga harus ditingkatkan terutama di pusat-pusat keramaian.

Peningkatan testing disertai lacak di kala kegiatan masyarakat semakin tinggi penting untuk mendeteksi secara dini terjadinya perluasan penularan. Dengan testing baik secara acak maupun terencana, jika ada temuan kasus akan bisa langsung ditelusuri dan ditangani dengan baik sehingga pandemi bisa tetap terkendali baik.

“Jadi walaupun sudah ada vaksinasi dan kasus positif mulai landai, belum ada yang bisa menggantikan masker, jaga jarak, dan cuci tangan serta tes, lacak, isolasi sebagai strategi menanggulangi Covid-19 di manapun di dunia. Artinya semakin pandemi terkendali, kita harus semakin hati-hati dan tidak lengah terutama saat bermobilitas atau berkegiatan,” pungkas Fahira.

Berdasarkan pemantauan Pemerintah dan pemantauan secara virtual melalui Facebook Mobility, Community Mobility Report Google, dan Night Light dari NASA, ditemukan fakta terjadi peningkatan mobilitas penduduk di saat terjadinya tren penurunan kasus Covid-19 pascagelombang kedua. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA