Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, perlu kajian menyeluruh bersama pihak terkait. Tidak terkecuali Komisi X DPR RI yang merupakan mitra kerja Kemenparekraf.
"Mengenai kedirjenan ini menurut saya harus dibahas secara holistik, karena ada juga dorongan dari temen-temen baik di komisi X maupun dari stakeholder pemangku kepentingan industri," kata Sandiaga Uno dalam keterangannya, Minggu (26/9).
Sandiaga mengatakan, potensi wisata halal di Indonesia memang begitu besar. Sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, potensi itu bisa digarap terutama untuk memfasilitasi wisatawan Nusantara.
"Pada intinya kita sedang mereview secara menyeluruh tentang pariwisata halal ini, karena
friendly moslem travel merupakan potensi yang sangat besar," tuturnya.
Maka dari itu, Politisi Partai Gerindra ini menegaskan bahwa pihaknya akan menyelaraskan dengan kebutuhan pasar muslim atau wisata halal.
"Yang ternyata pasar terbesar itu dari negara kita sendiri dari wisatawan Nusantara," katanya.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini melihat perlu ada upaya untuk mengintegrasikan suatu regulasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi potensi serta menggerakkan pariwisata halal di dalam negeri menjadi peluang-peluang besar.
Selain itu, Sandiaga juga menilai peluang pengembangan wisata halal Indonesia berpotensi meningkatkan kunjungan wisatawan-wisatawan Nusantara ataupun mancanegara, dan yang paling penting adalah membuka lapangan kerja.
Akan tetapi di sisi yang lain, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Sandiaga merasa ironis jika Indonesia masih mengimpor produk halal dari luar.
"Saya melihat bahwa kita harusnya menjadi tuan rumah di negeri sendiri, dan inilah yang kita dorong di produk-produk ekonomi kreatif," demikian Sandiaga.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: