Wakil Ketua Asphija Gea Hermansyah mengatakan pihaknya masih melakukan pendataan rinci terkait jumlah tempat hiburan yang bangkrut tersebut.
"Saya prediksi lebih dari 50 persen yang tutup," kata Gea seperti diberitakan
Kantor Berita RMOL Jakarta, Jumat (17/9).
Tempat hiburan seperti karaoke dan bar gulung tikar diduga karena pengelola tidak lagi mampu membayar uang sewa bangunan dan juga perawatan peralatan.
"Jadi memang kondisinya sudah sangat berat untuk para pengusaha tempat hiburan saat ini. Kalau pun masih ada yang bertahan itu pun hanya yang besar-besar saja," sambungnya.
Atas alasan itu dia mempertanyakan sikap Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) dan Satpol PP DKI Jakarta yang tidak juga memberikan lampu hijau terhadap pelaku usaha tempat hiburan untuk beroperasi.
"Kita berharap ada angin segar untuk tempat hiburan," sarannya.
Gea meminta pemerintah mengizinkan tempat hiburan buka, seperti halnya sekolah, kafe, restoran dan bioskop.
"Tempat hiburan siap buka dengan prokes ketat," demikian Gea.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: