Penegasan ini disampaikan langsung Deputi VII BIN, Wawan Hari Purwanto menanggapi adanya informasi terkait peretasan 10 Kementerian/Lembaga di Indonesia, termasuk BIN oleh hacker asal China.
"Serangan siber terhadap BIN adalah hal yang wajar, mengingat BIN terus bekerja untuk menjaga kedaulatan NKRI dan mengamankan kepentingan nasional rakyat Indonesia," ujarnya kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (14/9).
Wawan mengaku bahwa,BIN bekerjasama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), serta lembaga pemerintah lainnya untuk memastikan jaringan BIN aman dan bebas dari peretasan.
"Masyarakat diharapkan untuk tidak mudah mempercayai informasi yang berkembang dan tetap melakukan check, recheck, dan crosscheck atas informasi yang ada di masyarakat. Hal ini perlu dilakukan mengingat sebelumnya juga muncul isu hoax kebocoran data eHAC," pungkas Wawan.
Sebelumnya, Wawan menyatakan bahwa pihaknya masih terus melakukan pendalaman dan berkoordinasi dengan stakeholder terkait kebenaran informasi adanya peretasan dari hacker China.
Akan tetapi, Wawan memastikan bahwa server BIN hingga saat ini masih aman terkendali dan tidak ada hack seperti informasi yang beredar.
BERITA TERKAIT: