Target Mobilitas Turun 50 Persen, Luhut: Polisi Jangan Beri Pengecualian Di Luar Sektor Kritikal Dan Esensial

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Selasa, 06 Juli 2021, 07:25 WIB
Target Mobilitas Turun 50 Persen, Luhut: Polisi Jangan Beri Pengecualian Di Luar Sektor Kritikal Dan Esensial
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan/Net
rmol news logo Semua pihak harus dapat fokus mengejar target mobilisasi warga turun hingga 50 persen di wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat guna menekan laju penularan Covid-19.

Begitu kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan saat memantau mobilitas warga saat PPKM Darurat hari kedua (Minggu, 4/7/2021) di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat melalui Facebook Mobility, Google Traffic, dan Night Light dari NASA.

Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali itu menjelaskan bahwa berdasarkan analisis, dibutuhkan penurunan mobilitas warga sebesar 30 persen untuk Covid-19 varian Alpha dan 50 persen untuk varian Delta, agar jumlah kasus COVID-19 di wilayah tersebut dapat menurun.

"Kalau kita lihat di Kepulauan Seribu dan Jakarta semua sudah merah. Paling tinggi di Jakarta Selatan untuk indeks penurunannya. Sisanya masih di 17 persen, ini juga semua baru penurunan untuk Alpha, belum Delta," katanya kepada wartawan, Senin (5/7/2021).

Atas alasan itu, Luhut meminta Polri ataupun pihak yang berwenang dapat melakukan penyekatan mobilitas serta kepada seluruh pihak dapat memastikan implementasi PPKM Darurat berjalan dengan baik.

"Jangan diberikan pengecualian, di luar sektor kritikal dan esensial, atau pun untuk pelayanan publik," katanya menegaskan.

Pemerintah menargetkan agar mobilitas warga di sejumlah wilayah tersebut turun hingga 50 persen. Hal itu dilakukan untuk mengurangi jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia yang ditargetkan bisa turun hingga 10.000 per hari.

Secara rinci, indeks mobilitas di DKI Jakarta pada Minggu (4/7) alami penurunan 18,6 persen. Di Kepulauan Seribu, penurunan mobilitas mencapai 17,3 persen, Jakarta Barat sebesar 18,3 persen, Jakarta Pusat sebesar 17,0 persen, Jakarta Selatan sebesar 23,6 persen, Jakarta Timur sebesar 17,8 persen, dan Jakarta Utara sebesar 17,4 persen.

Namun, angka itu belum mencapai target pemerintah untuk dapat menurunkan mobilitas warga yang ditargetkan pada angka 30 persen hingga 50 persen.

Kondisi di wilayah Banten pada Minggu (4/7) tercatat indeks mobilitas secara keseluruhan turun 21,6 persen. Kota Cilegon penurunan mobilitas mencapai 15,9 persen, Kota Serang sebesar 20,0, Kota Tangerang sebesar 24,7 persen, Kota Tangerang Selatan sebesar 31,0 persen, Lebak sebesar 17,7 persen, Serang sebesar 18,2 persen, dan Tangerang sebesar 23,5 persen.

Indeks mobilitas di Provinsi Jawa Barat secara keseluruhan pada Minggu (4/7) turun sebesar 17,8 persen. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA