Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Belajar Dari PSU Teluk Wondama, Pengawas Di Daerah Diminta Antisipasi Tekanan Politik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Rabu, 21 April 2021, 12:54 WIB
Belajar Dari PSU Teluk Wondama, Pengawas Di Daerah Diminta Antisipasi Tekanan Politik
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Fritz Edward Siregar/Net
rmol news logo Pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Bupati (Pilbup) Teluk Wondama, Papua Barat pada akhir Maret lalu, diharap bisa menjadi contoh model pengawasan oleh jajaran pengawas Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di daerah penyelenggara lainnya.

Anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar menyampaikan pengalamannya saat melakukan pendampingan dalam mengawasi PSU Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat ini.

Dirinya meminta, pengawas pemilu untuk bisa mengetahui regulasi dan berlaku konsisten menaati aturan. Sebab, di Teluk Wondama terjadi intervensi politik oleh oknum-oknum yang terkait peserta PSU.

"Perlu diingat kembali setiap rekomendasi yang Bawaslu keluarkan mempunyai dasar. Ada di beberapa daerah Bawaslu Kabupaten/Kota yang merasa tidak diajak koordinasi. Lalu, adanya tekanan politik menjadi lebih kuat," ujar Fritz dalam siaran pers yang diposting di website resmi Bawaslu RI, dan dikutip Rabu (21/4).

Dengan adanya tekanan-tekanan politik tersebut, Fritz meminta jajaran pengawas di 16 daerah pelaksanaan PSU untuk bersikap tegas dalam mengawasi jalannya tahapan PSU.

"Karena sering kali KPPS juga kahawatir (dengan adanya tekanan politik). Karena itu saya meminta Pengawas TPS, Panwas Desa/Kelurahan, dan Panwascam bisa lebih tegas," tutur Fritz.

"Pengawas ad hoc juga perlu mendapatkan akses DPT (Daftar Pemilih Tetap),” pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA