Identifikasi Sebabnya, Komisi VII DPR Minta Dibentuk Tim Investigasi Terbakarnya Kilang Balongan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Senin, 29 Maret 2021, 15:38 WIB
Identifikasi Sebabnya, Komisi VII DPR Minta Dibentuk Tim Investigasi Terbakarnya Kilang Balongan
Kilang Pertamina Balongan, Indramayu terbakar/Net
rmol news logo Pasca insiden kebakaran kilang minyak PT Pertamina RU (Refinery Unit) VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada Senin (29/3) dinihari, Komisi VII DPR RI meminta segera dibentuk Tim Investigasi.

Anggota Komisi VII DPR, Rofik Hananto mengatakan tim investigasi penting dibentuk untuk mengetahui penyebab kebakaran.

“Saya mengucapkan turut berbelangsungkawa atas terjadinya musibah ini. Kami mendorong agar segera dibentuk tim investigasi yang mendalam untuk mengetahui penyebab kebakaran ini," ujar Rofik Hananto, Senin (29/3).

Politikus PKS ini juga meminta agar PT Pertamina bersama BPBD Kabupaten Indramayu untuk segara melakukan langkah evakuasi bagi warga yang berada di sekitar kilang minyak.

Kata Rofik, keamanan warga harus dijaga dan kebutuhan warga di Pengungsian juga harus terpenuhi.

Selain itu, PT Pertamina juga harus memastikan pasokan BBM di Banten, DKI dan sebagian Jawa Barat tetap terjaga dengan baik atas insiden buruk tersebut.

“Saya minta kepada Pertamina untuk memastikan pasokan BBM khususnya di Banjabar tetap terjaga dengan baik, jangan sampai dengan musibah kebakaran yang terjadi di Kilang Balongan dapat mengakibatkan krisis BBM dan ketergantungan terhadap Impor BBM," tandasnya.

Refinery Unit (RU) VI Pertamina Balongan merupakan pemasok utama BBM untuk DKI  Banten dan sebagian Jabar, dibangun tahun 1994 dengan teknologi baru dan nilai keekonomian sangat baik.

Refinery Unit VI Pertamina Balongan juga masuk dalam program Strategis Nasional RDMP (Refinery Development Master Plan) Pertamina.


Saat ini kilang Balongan sedang proses Pemancangan (Pilling) untuk  Peningkatan Kapasitas Produksi Kilang dari 125 MBSD menjadi 150 MBSD.

Selain itu juga peningkatan produksi Naptha dari 5,29 MBSD menjadi 11,6 MBSD.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA