Menurut Said, krisis yang saat ini dialami Indonesia dimulai sekitar tahun 2016.
“Kenapa krisis ini saya sebut dibuat, karena saat ini sudah seperti lebih besar pasak daripada tiang,†kata Said dalam video wawancara bersama Ahmad Yani di channel Youtube Ahmad Yani, yang dilihat redaksi, Sabtu (20/3).
Saat ini, kata Said, Presiden Joko Widodo mengebut pembangunan infrastruktur yang dijadikan prioritas. Lalu ia mengulas dengan mengelompokan infrastruktur, ada Infastruktur dasar yaitu pembangunan dalam rangka mewujudkan janji proklamasi memajukan kesejahteraan umum.
Kemudian, infrastuktur ekonomi yang menurut Said adalah insfatruktur yang digunakan untuk memacu ekonomi seperti jalan pelabuhan, jalan Provinsi dan sebagainya.
Lalu infastruktur komersial, seperti jalan tol, bandara dan yang terkait dengan sisi komersial.
“Pak Jokowi mengutamakan (Infrastruktur) yang ketiga. Tapi problemnya adalah dia (Jokowi) mengabaikan kelayakan ekonominya,†kata Said.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui ekonomi dalam negeri terjerat krisis ekonomi akibat pandemi virus corona atau covid-19. Hal ini serupa dengan apa yang dialami oleh negara-negara lain di dunia.
Penurunan ekonomi di Indonesia mulai terasa sejak kuartal I 2020. Hal ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang hanya mencapai kisaran 2,97 persen. Bahkan pada kuartal II, kondisi ekonomi semakin parah, terkontraksi 5,32 persen.
BERITA TERKAIT: