Tak hanya kepada Mega, ia juga meminta izin kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna Laoly. Hal itu mengingat jabatannya sebagai Penasihat Menkumham.
"Saya rasa kalau begini-begini harus izin ke Ibu Megawati, karena Ibu Megawati deket sama saya dan beliau memang melarang saya berpolitik (saat menjabat penasihat Menkumham). Saya lapor ke Pak Menteri (Yasonna)," kata Djan Faridz dalam Obrolan Bareng Bang Ruslan bertajuk 'Islah PPP: Rapatkan Barisan Gapai Kemenangan', Jumat (19/3).
Djan Faridz mengaku bersyukur, diajak islah oleh Suharso Monoarfa yang merupakan sahabat lamanya. Ia menegaskan siap membantu Suharso untuk membesarkan PPP dan merajut kejayaan seperti di masa lalu menjelang Pemilu 2024 mendatang.
"Saya ingin melihat PPP bersatu kembali demi partai Islam kuat, partai Islam yang abadi. Jadi memang kita harus bersatu kembali dan saya dukung," ujarnya.
Turut hadir dalam serial diskusi daring yang diselenggarakan
Kantor Berita Politik RMOL tersebut yakni Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dan Peneliti Senior LIPI, Prof Siti Zuhro serta puluhan kader PPP di daerah.
BERITA TERKAIT: