Pengamat politik Universitas Nasional Andi Yusran menilai, andai Jokowi merombak kabinetnya tujuannya hanya untuk konsolidasi jelang pemilu presiden 2024.
Kata Andi, dengan menyingkirkan menteri yang partainya tidak sejalan dengan presiden khususnya tentang revisi Pemilu yang ditolak oleh orang nomor 1 di Indonesia itu.
"Dengan menyingkirkan menteri-menteri yang partainya tidak sejalan dengan presiden Jokowi (misalnya dalam kasus revisi UU Pemilu)," demikian kata Andi kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (6/2).
Lebih lanjut Andi mengatakan tidak urgennya perombakan kabinet karena jangka waktunya terlalu dekat dengan pelaksanaan reshuffle sebelumnya.
Apalagi dampak politiknya, akan mengesankan bahwa Presiden Kurang cermat dalam melakukan evaluasi kinerja para pembantunya.
"Jika itu dilakukan maka ini bisa dikesankan jika sebelum melakukan reshuffle jilid satu, Presiden ‘kurang cermat’ dalam melakukan evaluasi," pungkasnya
Dalam beberapa hari ini mencuat kabar akan ada perombakan kabinet dalam waktu dekat. Salah satu menteri yang bakal dicopot adalah Menteri Pertanian Syahrul Yain Limpo.
BERITA TERKAIT: