Begitulah yang diungkapkan Direktur Parameter Politik, Adi Prayitno, menanggapi kemugkinan Jusuf Kalla ikut nyapres di Pilpres mendatang.
"Saat ini juga disebut sebagai masa keemasan ketum-ketum partai yang sangat potensial berpeluang maju di 2024," ujar Adi Prayitno saat dihubungi
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (23/1).
Salah satu contoh konkret dari sosok ketua umum partai yang berpotensi melenggang ke panggung Pilpres 2024, menurut Adi adalah Airlangga Hartarto yang sama-sama dari Partai Golkar dengan Jusuf Kalla.
"Pada saat yang bersamaan, ketum-ketum parpol lain termasuk pak Airlangga ini kan selalu dikaitkan dengan pencapresan 2024," ungkap Adi Prayitno.
Mellihat perkembangan tersebut, Adi Prayitno mengkalkulasi peluang JK masih fifty-fity. Karena menurutnya, sosok yang kerap disapa JK itu masih puya pekerjaan rumah (PR) agar bisa melaju di Pilpres 2024.
"Jadi salah satu PR terberat yang dihadapi JK jika ingin maju Pilpres adalah dukungan partai politik ya. Karena di dalam Undang-undang pemilu capres dan cawapres itu diusung oleh Parpol atau gabungan parpol yang mencapai ambang batas 20 persen," tuturnya.
"Ikut tanding di Pilpres bukan hanya soal kapasitas, komptensi, jaringan internasioanl. Tapi yang paling penting adalah ukuran realistisnya dulu, untuk mengamankan syarat mendaftarkan ke KPU," demikian Adi Prayitno.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: