Menanggapi beberapa netizen yang belum puas dengan perdebatan wisata halal, tokoh muda Nahdlatul Ulama Ubaidillah Amin Moch mengatakan tidak perlu dibesar-besarkan.
Gus Ubaid mengatakan bahwa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, dan Bali tetap menjadi wisata budaya.
Dia menilai, pernyataan Sandi terkait wisata halal tidak lain supaya menarik wisatawan muslim yang berkunjung ke Bali dan dapat menikmati kehalalan masakannya.
"Jadi tidak perlu di gebyar uyah, (sama ratakan) pernyataan mas menteri terkait wisata halal yang rencananya diberlakukan di Bali, yang Muslim tetap bisa berwisata dengan menikmati masakan halalnya dan yang non-pun juga tetap menikmati makanan khasnya," demikian pendapat Ketua Relawan Bravo5 Jawa Timur ini.
Gus Ubaid ini mencontohkan wisata yang ada di timur tengah seperti Sharm elsheikh (Mesir) dan corteis (Jeddah) yang membaur antara muslim dan non muslim.
"Tujuan wisata ini kan tidak jauh hanya tadabur alam (merefleksikan ciptaan Tuhan)," tandasnya.
Selain itu, Gus Ubaid juga mendukung penataan wisata religi agar lebih aman dan tertib, mengingat tujuan kesakralan wisata itu juga harus didukung dengan tempatnya yang bersih aman dan tertib
Ia menilai bahwa objek wisata religi ini tidak hanya menjadi magnet muslim saja.
Ia melihat potensi bagi non muslim juga ramai pada hari tertentu, seperti Pura Mandara Giri di Senduro Lumajang yang hampir ribuan umat Hindu mendatanginya tiap hari Raya besarnya.
"Intinya kita perlu menggaungkan wisata religi agar menjadi perhatian khusus supaya kenyamanan dalam berziarah,"pungkasnya.
BERITA TERKAIT: