Digugat Ke MK, PDIP: Kemenangan Eri-Armudji Adalah Hasil Suara Tuhan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Jumat, 18 Desember 2020, 01:47 WIB
Digugat Ke MK, PDIP: Kemenangan Eri-Armudji Adalah Hasil Suara Tuhan
Ketua DPC PDIP Surabaya, Adi Sutarwijono/RMOLJatim
rmol news logo Rencana gugatan paslon MA-Mujiaman ke Mahkamah Konstitusi (MK) ditanggapi santai oleh PDIP sebagai pengusung paslon Eri-Armudji di Pilkada Surabaya.

Menurut Ketua DPC PDIP Surabaya, Adi Sutarwijono tudingan kecurangan yang dialamatkan kepada paslon Eri-Armudji justru salah sasaran.

"Itu hak mereka untuk menempuh jalur hukum terkait hasil rekapitulasi Pilkada Surabaya. Tapi dari seluruh proses Pilkada hingga hari H pencoblosan, rakyat tahu siapa yang bagi-bagi sembako, bagi sarung dan bagi-bagi uang," jelasnya diberitakan Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (17/12).

PDI Perjuangan bahkan telah mengumpulkan bukti kecurangan terstruktur, masif, dan sistematis yang dilakukan oleh tim MA-Mujiaman di beberapa tempat di Surabaya. Temuan tersebut juga diakui sudah dilaporkan ke Bawaslu.

"Termasuk (pelanggaran) keterlibatan kepala daerah di Jawa Timur dalam kampanye Pilkada di Surabaya yang kami peroleh dari media sosial," jelasnya.

Adi berharap keputusan MK dilakukan secara bijak mengingat perolehan suara yang terpaut jauh antara pasangan Eri-Armudji dan MA-Mujiaman pada Pilkada Surabaya dan telah melalui pleno KPU.

"Hasil Pilkada Surabaya terdapat selisih 145 ribu lebih, di mana paslon Eri Cahyadi-Armudji mengungguli Machfud Arifin-Mujiman. Selisih yang sedemikian besar adalah akibat rakyat Surabaya yang berdaulat menghendaki Eri Cahyadi-Armudji. Sekaligus rakyat menghendaki seluruh karya kebaikan Bu Risma dijaga dan dikembangkan," tegasnya.

Hasil dari pilkada kemarin, lanjut Adi, adalah keputusan yang sudah dikehendaki rakyat Surabaya untuk memilih pemimpinnya dan itu mutlak.

"Itulah fakta demokrasi setelah 9 Desember 2020. Kalau saran kami sebaiknya legowa saja, kita terima 'sabda' rakyat seluruh Surabaya 9 Desember 2020 lalu. Karena rakyat adalah tuan dalam proses demokrasi ini. Dan, suara rakyat adalah suara Tuhan, vox populi vox Dwi," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA