Wakil Ketua Fraksi PKS Mulyanto mengatakan, vaksin Sinovac saat ini tengah dirampungkan proses pengujian di laboratorium Bio Farma yang bekerjasama dengan Universitas Padjajaran.
Mulyanto meminta BPOM melakukan pemeriksaan secara hati-hati dan sesuai ketentuan sebelum memberikan izin edar.
“Jangan sampai karena tekanan pemerintah atau kejar tayang maka proses perizinan digampangkan atau keluar dari standar proses yang ada,†tegas Mulyanto, Senin (14/12).
Diketahui, vaksin Sinovac saat ini sudah terlanjut diimpor dari Cina sebanyak 1.2juta dosis dan akan datang lagi sebanyak 1.8 juta dosis.
Anggota Komisi VII DPR RI menegaskan, BPOM harus melakukan review terhadap semua prosedur penelitian dan uji klinis tahap III vaksin ini, termasuk tingkat validitasnya.
Menjawab pertanyaan publik, BPOM juga perlu membuka informasi prosedur perizinan tersebut kepada masyarakat ilmiah agar dapat diawasi bersama-sama.
"Standar ilmiah ini harus menjadi batu uji empiris BPOM, sehingga setiap prosedur pengujian dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian masyarakat jadi lebih yakin bahwa vaksin Covid-19 efektif dan aman bagi penggunanya,†katanya.
Pihaknya meyakini, prosedur pengujian vaksin Covid-19 telah menjadi acuan ilmiah sehingga tidak ada tipu-tipu ilmiah yang dapat merugikan rakyat.
"Saya yakin ukuran-ukuran ilmiah itu sudah baku. Indikatornya jelas. Sehingga selama hasil uji klinis tahap III ini terbuka bagi masyarakat ilmiah maka tipu-tipu ilmiah, yang akan merugikan masyarakat, dapat dihindari,†tutupnya.
BERITA TERKAIT: