Hal tersebut berdasarkan informasi dari Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) yang menyelenggarakan pilkada di delapan daerah di Jabar.
Komisioner KPU Jabar Divisi Logistik, Nina Yuningsih mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat pemerintah desa, dan panitia pengawas di delapan daerah tersebut.
Selain itu, para panitia pun telah melakukan perhitungan terhadap logistik yang telah didistribusikan ke KPUD.
"Khusus untuk Kota Depok logistik tidak perlu didistribusikan ke kecamatan melainkan langsung ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), sehingga tidak perlu ke Panitia Pemungutan Suara (PPS) dulu," ujar Nina dikutip
Kantor Berita RMOLJabar, Selasa (8/12).
Sedangkan untuk yang jauh atau pelosok daerah telah didistribusikan melalui kecamatan, guna dilakukan pemilahan kemudian dibagikan ke desa.
Nina menjelaskan, setelah tahapan tersebut dipastikan selesai logistik akan dikelompokan menurut TPS yang berada di desa tersebut.
"Untuk semua logistik berdasarkan laporan yang diterima dari KPUD sudah seratus persen dan telah sesuai dengan kebutuhan serta pengadaan," jelasnya.
Nina berharap, saat pencoblosan esok hari tidak terjadi kekurangan yang diakibatkan oleh salah hitung dari panitia yang berada di desa. Sehingga pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan dan tidak menimbulkan klaster baru Covid-19.
Lebih lanjut ia memaparkan, para panitia juga disediakan alat perlindung diri (APD) yang terdiri dari sarung tangan, masker, dan pelindung wajah. Selain itu panitia juga menyediakan sarung tangan sekali pakai dan hand sanitizer yang bisa digunakan oleh para pemilih.
"Apabila ditemukan pemilih yang bersuhu diatas 37,5 derajat celcius atau lebih maka akan diarahkan ke bilik khusus dan diantar oleh petugas," paparnya.
KPU Jabar juga memastikan logistik pilkada bagi Kabupaten Indramayu dalam keadaan yang aman. Sebab beberapa hari lalu Kabupaten Indramayu dilanda musibah banjir.
BERITA TERKAIT: