Ketua Umum Serikat Pekerja Himpunan Bank Negara dan Ketua Umum Serikat Pekerja Bank BTN, Satya Wijayantara menyebutkan, hasil nyata itu terlihat dari alokasi anggaran yang disiapkan pemerintah.
Dalam rangka menjaga kesehatan masyarakat dan pemulihan ekonomi nasional selama masa pandemi Covid-19, Pemerintah telah mengalokasikan biaya penanganan Covid-19 dengan anggaran terakhir sebesar Rp 695,20 triliun.
"Anggaran tersebut terdiri dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 607,65 triliun yang merupakan program untuk menjaga daya beli dan mengurangi dampak Covid-19 terhadap perekonomian,†ujar Satya dalam keterangannya, Jumat (3/7).
Rincian program PEN tersebut terdiri dari anggaran perlindungan sosial sebesar Rp 203,90 triliun, insentif usaha sebesar Rp 120,61 triliun, dukungan untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebesar Rp123,46 triliun.
Berikutnya, pembiayaan korporasi Rp 53,57 triliun dan sektoral kementerian/lembaga dan pemda sebesar Rp106,11 triliun.
Khusus bagi UMKM, dikatakan Satya, dukungan tersebut diberikan dalam bentuk subsidi bunga, insentif pajak dan penjaminan untuk kredit modal kerja baru UMKM.
"Total subsidi bunga yang dianggarkan mencapai Rp 35,28 triliun dengan target penerima sebanyak 60,66 juta rekening," katanya.
Sambungnya, penundaan angsuran dan subsidi bunga untuk usaha mikro dan kecil sebesar 6 persen selama 3 bulan pertama dan 3 persen selama 3 bulan berikutnya.
"Serta usaha menengah sebesar 3 persen selama 3 bulan pertama dan 2 persen selama 3 bulan berikutnya," demikian Satya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.