KSP: Rp 505 Triliun Tidak Cukup, Semua Harus Gotong Royong

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Sabtu, 13 Juni 2020, 12:27 WIB
KSP: Rp 505 Triliun Tidak Cukup, Semua Harus Gotong Royong
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Donny Gahral Adian/RMOL
rmol news logo Pada masa-masa sulit lantaran efek dari pandemik virus corona atau Covid-19, dibutuhkan adanya role model untuk menggerakan solidaritas untuk membantu satu sama lain.

Dimikian diungkapkan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Donny Gahral Adian dalam diskusi virtual bertajuk "Momentum Wujudkan Revolusi Mental", Sabtu (13/6).

"Harus ada role model, apakah itu di pemerintahan atau di sektor-sektor lainya, harus ada yang memulai," kata Donny.

Pada masa pandemik inilah, lanjut Donny, seharusnya seluruh elemen bangsa kembali kepada substansi dari Pancasila, yaitu gotong royong, dengan membantu yang lemah dan miskin.

Dia menekankan, sifat gotong royong itulah yang menjadi jati diri bangsa ini.

"Intisari Pancasila dibutuhkan untuk saat ini," tekan Donny.

Diharapkan, walaupun pemerintah telah mengucurkan dana yang cukup besar yaitu Rp 505 triliun untuk penanganan Covid-19 yang di dalamnya terdapat anggaran untuk jaring pengaman sosial, namun menurutnya tidak cukup.

"Kira-kira bisa tidak kita menunjukan identitas bangsa Indonesia yang gotong royong," ujar Donny.

Di sisi lain, gotong royong di saat pandemik juga bisa dijadikan momentum untuk menjalankan revolusi mental dengan mengubah cara pandang sederhana dengan tidak berpikir mementingkan diri sendiri.

Misalnya, Donny memberi contoh, alasan penggunaan masker bukan untuk melindungi diri sendiri melainkan berpikir untuk keselamatan orang lain dengan kata lain penggunaan masker untuk mencegah penularan kepada orang lain. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA