Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dradjad Wibowo: Prioritaskan Pencegahan Corona, Selamatkan Ekonomi Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Jumat, 20 Maret 2020, 12:50 WIB
Dradjad Wibowo: Prioritaskan Pencegahan Corona, Selamatkan Ekonomi Indonesia
Dradjad Wibowo/Net
rmol news logo Nilai tukar rupiah makin terjun bebas. Pada pukul 11.13 WIB, Jumat (20/3), rupiah sudah anjlok ke Rp 16.335 per dolar AS. Indeks harga saham gabungan (IHSG) juga merosot dari semula 6.000 jadi 3.990 di waktu yang sama.

Indikasi terjadinya pelambatan ekonomi ini memang makin terasa sejak Indonesia tidak lagi bebas dari serbuan virus corona. Data hingga Kamis (19/3), wabah virus Covis-19 ini mengakibatkan 25 orang meninggal dunia dan 309 lainnya positif terjangkit.

Pemerintah dianggap telah kecolongan dengan masuknya wabah virus corona. Padahal sebelumnya, Indonesia sangat optimistis virus yang bermula dari Wuhan, China, itu tidak akan masuk ke tanah air.

Pakar ekonomi Dradjad Wibowo menekankan bahwa pemerintah harus sigap menangani hal ini agar tidak semakin memburuk.

“Saya tidak ingin masuk ke isu kehilangan waktu dan kaitannya dengan China. Bagi saya yang lebih penting adalah bagaimana Indonesia mampu mencegah dan menanggulangi pandemik virus corona ini,” ujar Dradjad Wibowo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (20/3).

Ekonom dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini meminta pemerintah lebih mengutamakan keselamatan rakyat Indonesia dan melakukan pencegahan wabah virus corona secara maksimal.

“Saya harap pemerintah lebih memprioritaskan pencegahan penyebaran SARS-CoV-2 supaya Indonesia terhindar dari wabah Covid-19. SARS-CoV-2 adalah nama virusnya, sementara Covid-19 adalah nama penyakit yang disebabkannya,” paparnya.

Menurut Dradjad, jika pemerintah mampu menyelamatkan rakyat Indonesia, secara otomatis perekonomian Indonesia juga ikut terselamatkan.

“Ini harus lebih diprioritaskan dari jargon 'menyelamatkan ekonomi'. Kenapa? Melihat pengalaman China, Iran, dan Italia, ketika wabah sudah meluas, aktivitas ekonomi apa yang bisa diselamatkan? Ketika satu negara, wilayah, atau kota harus dikarantina total (Lockdown), kegiatan bisnis dan ekonomi otomatis berhenti hampir total. Orang lebih fokus pada penanggulangan penyakit,” jelasnya.

“Jadi pemerintah perlu memilih prioritas yang benar,” tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA