Banyak kalangan berpendapat era pemerintahan Joko Widodo tengah membangun politik dinasti lantaran memperbolehkan "anak-anak Istana" maju dalam kontestasi Pilkada 2020.
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad berpandangan politik dinasti dapat berlaku jika seluruh keluarga besar presiden dan wakil presiden berada di dalam satu kekuasaan pemerintah berturut-turut.
“Politik dinasti itu kan kalau kemudian di satu tempat, sudah bapaknya dua kali kemudian istrinya, atau kemudian anaknya. Kalau kemudian dua kali cucunya lagi,†kata Dasco di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Senin (30/12).
Menurutnya, tidak ada hukum maupun konstitusi yang melarang anak presiden dan wakil presiden mencalonkan diri di wilayahnya masing-masing.
“Ini kan seorang dalam kedudukan hukum yang sama boleh mencalonkan dimana tempat mereka ingin mencalonkan. nah ini kan kebetulan baru bakal calon semua. Kita belum tahu apakah mereka ikut Pilkada dan apakah mereka akan menang,†jelasnya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menambahkan, secara etika baik Bobby dan Azizah tidak melanggar peraturan dan undang undang tidak membatasi hak seseorang maju dalam kontestasi Pilkada.
“Yang namanya politik dinasti ya itu tadi. Kalau sudah bapaknya dua kali nyalon wali kota, anaknya dua kali itu politik dinasti, tapi ini kan bapaknya presiden, lah anaknya nyalon wali kota, atau kemudian bupati di suatu tempat. Masa kita batasi itu hak orang loh,†urainya.
Mengenai adanya anggapan anak-anak presiden tersebut akan menggunakan kekuasaan sang ayah untuk memenangkan Pilkada. Dasco tidak setuju dengan anggapan tersebut.
“Bagaimana mau menggunakan kekuasaan, sementara ini kan dipilih langsung oleh rakyat,†tandasnya.
BERITA TERKAIT: