Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Subejo menjelaskan bahwa banjir yang terjadi di Ibukota terjadi karena volume air yang banyak karena curah hujan tinggi namun tidak sebanding dengan mulut-mulut tali air menuju ke saluran penghubung.
"Selain itu juga bisa karena sumbatan. Mungkin karena sampah. Ya itu penyebabnya," katanya saat dihubungi wartawan, Rabu (18/12).
Subejo mengatakan, untuk mengatasi persoalan tersebut maka harus memperbanyak sumur resapan. "(Resapan) Sudah mau dikerjakan. Itu memang nanti menjadi salah satu solusi," ucapnya.
BPBD menerangkan, ada 25 lokasi di Jakarta yang rawan banjir. Yang paling rawan, kata Subejo, masih di sekitar bantaran kali Ciliwung.
Untuk itu, BPBD menyatakan kesiapannya menghadapi kemungkinan banjir di Ibukota.
"Sudah Siap (hadapi banjir). Kami Sudah koordinasi juga. Minggu ini kami mau kerja bakti bersama. Bahkan sekarang sudah ada tindak lanjut di titik genangan. Jadi fokus," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: