Bamsoet menyebut Airlangga tidak memfasilitasi pendukungnya menjadi pimpinan alat kelengkapan dewan (AKD) DPR. Dia juga mengatakan ada pendukungnya yang tidak diizinkan masuk komisi yang diinginkan.
"Kan enggak semua 85 harus jadi pimpinan dong," kata anggota Fraksi Partai Golkar DPR Christina Aryani menjawab kekecewaan Bamsoe, di Media Center DPR, Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (Selasa, 5/11).
"85 orang itu juga tidak semua duduk di Baleg, tidak semua di Banggar atau MKD, memang terbatas kan," imbuhnya menambahkan.
Justru, kata anggota Komisi I ini, semua kader Golkar mengapresiasi Airlangga yang menunjuk Meutya Hafid sebagai kader perempuan muda sebagai Ketua Komisi I DPR.
"Kan belum pernah ada perempuan duduk sebagai Ketua Komisi I, masih muda lagi," pungkas Christina, Legislator dari Dapil DKI Jakarta II ini.

Karena pendukungnya tidak diakomodir, Bamsoet yang sudah pernah menyatakan akan mendukung petahana Airlangga di Munas, kembali mempertimbangkan bakal mencalonkan diri.
Bamsoet dinilai inkonsistensi. Apalagi, Airlangga sudah menunjuk dan memperjuangkan Bamsoet sebagai ketua MPR.
BERITA TERKAIT: