"Kecenderungannya akan seperti PDIP. Landai dan tenang, bisa dipastikan tak ada kejutan yang cukup berarti. Apalagi hasil Pileg PKB naik signifikan dan dukungan pilpres menang, suara-suara sumbang tak akan terjadi," tutur Adi kepada
Kantor Berita RMOL, Senin (12/8).
Adi menyebut, kondisi PKB merupakan paradoks demokrasi di Indonesia, perkembangan politik partai tidak sejalan dengan regenerasi. Padahal, seharusnya partai yang sehat mampu menciptakan proses regenerasi yang baik.
"Paradoks demokrasi kita. Politik makin maju tapi regenerasi kemepimpinan parpol jalan di tempat," tukasnya.
Adi mendorong kader terbaik selain Muhaimin Iskandar untuk maju menggantikan kepemimpinan partai yang sudah dijabat sekitar 14 tahun itu. Cak Imin -sapaan akrab Muhaimin- mulai menjabat Ketua Umum sejak tahun 2005.
Diketahui, Muktamar PKB akan dilaksanakan di Nusa Dua, Bali pada 20-22 agustus 2019, dengan tema yang diangkat yakni "Melayani Ibu Pertiwi".
Sejauh ini belum nampak dinamika kandidat alternatif yang akan maju menjadi pengganti Cak Imin. Bisa dipastikan Muktamar PKB nanti hanya sebatas pengukuhan Cak Imin menjadi Ketua Umum Partai untuk periode keempat.
BERITA TERKAIT: