Keduanya kini mendekam di balik jeruji besi Polda Metro Jaya atas tuduhan makar.
Prabowo mengaku kedatangannya ini sebagai rasa kesetiakawanan. Ia juga berniat memberi makan sahur kepada dua tokoh kritis itu. Namun apa daya, petugas yang berjaga di depan ruangan tahanan (rutan) tak memberi akses.
Prabowo tak sendirian. Ia ditemani sejumlah tokoh dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) di antaranya Dahnil Anzar Simanjuntak, Titiek Soharto, Amien Rais, Sudirman Said, Fadli Zon.
Selain mereka juga terlihat beberapa purnawirawan TNI/Polri yakni Letjen (Purn) Syafri Syamsuddin, Letjen (Purn) Agus Sutomo, Marsekal (Purn) Imam Sufaat, Komjen Pol (Purn) Sofyan Jacob, Laksamana (Purn) Tedjo Edhy Purdijatno.
Pihak kepolisian berdalil waktu jenguk tahanan sudah habis. Karena hanya dibatasi hingga pukul 15.00 WIB.
Makanan yang dibawa terpaksa dititipkan Prabowo kepada keluarga Eggi.
Saat kembali menuju mobil, Prabowo mengaku bisa memaklumi petugas yang berjaga hanya menjalankan tugas.
"Ya saya kira beliau direktur di sini, beliau petugas, beliau menjalankan tugas, beliau menjalankam perintah, ya kita hormati itu," ucap Prabowo kepada
Kantor Berita Politik RMOL.Meski begitu, Prabowo berjanji akan berusaha sekuat tenaga untuk membela Eggi dan Lieus.
"Tapi saya juga harus berusaha sekuat tenaga saya, dari segi kemanusiaan dari segi kesetiakawanan dan saya merasa mereka tidak bersalah," ucap Prabowo.
Prabowo menyayangkan langkah pihak kepolisian yang langsung menetapkan keduanya sebagai tersangka, bahkan ditahan. Hanya karena menyampaikan pendapat.
"Indonesia demokrasi, menyatakan pendapat
kok langsung diperiksa, ditahan seperti kriminal," kritiknya.
BERITA TERKAIT: