Kemarin (Selasa, 5/3), JK mengkritik janji Jokowi untuk menggaji pengangguran lewat program Kartu Pra Kerja, jika terpilih lagi menjadi presiden. JK mengingatkan, kebijakan tunjangan untuk pengangguran hanya cocok dilaksanakan di negara maju yang jumlah penduduknya sedikit.
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyambut baik kritik JK. Menurut dia, JK berusaha untuk merasionalisasi janji Jokowi.
“Pak JK ini kan rasional ya, tipologi orang yang rasional. Jadi, di semua kebijakan pasti beliau punya pijakan yang kuat,†ucap Dahnil kepada
Kantor Berita Politik RMOL di Media Center BPN Prabowo-Sandi, Jakarta Selatan, Rabu (6/3).
Menurut Dahnil, dasar pemikiran JK mengkritik rencana program itu pasti mengacu pada kondisi keuangan negara sekarang. Selain itu, kebijakan menggaji pengangguran lebih cocok untuk welfare state.
“Pak JK kan sebut begini, yang namanya memberikan bantuan pra kerja untuk pengangguran itu hanya cocok di negara maju atau tepatnya untuk welfare state seperti Skandinavia,†jelasnya.
Jumlah penduduk di negara-negara Skandinavia seperti Denmark, Swedia, Norwegia dan Finlandia, tentu tidak sebanyak di Indonesia. Selain itu, kapasitas fiskal mereka besar.
“Karena kapasitas fiskalnya besar tapi penduduknya kecil, nah itu cocok untuk mereka (Skandinavia). Mana rasionalisasinya? Itu yang mau dimaksud Pak JK,†ucap Dahnil.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: