Demikian disampaikan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, kemarin (Kamis, 21/2).
"Tentunya tidak menutup kemungkinan Sudirman Said akan menjadi narasumber yang paling banyak dicari ketika ada investigasi untuk membuka skandal divestasi Freeport tersebut," jelas Fahri.
Sudirman Said sebelumnya menyebutkan adanya pertemuan rahasia antara Presiden Jokowi dengan bos Freeport James Moffett pada 6 Oktober 2015. Dan tujuan pertemuan tidak lain surat tertanggal 7 Oktober 2015 yang disebut-sebut sebagai cikal bakal perpanjangan izin PT Freeport Indonesia di Papua.
Jauh sebelum Sudirman Said mengungkap kejadian itu, Fahri mengaku curiga dengan divestasi tersebut, bahkan Fahri menganggap paket pembelian saham Freeport sebesar 51 persen oleh PT Inalum (Persero) itu tidak sepenuhnya menguntungkan Indonesia.
"Saya kan sudah pernah mengatakan hal itu. Masak ini BUMN kecil sekelas Inalum menggelembung menjadi perusahaan raksasa yang mampu membeli 51 persem saham Freeport," demikian Fahri.
[jto]
BERITA TERKAIT: