Karena bicara soal kejadian tersebut Sudirman Said hendak dihabisi. Bahkan nasibnya mirip dengan Rocky Gerung.
Hal itu disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief.
“Seperti juga Rocky Gerung kini Sudirman Said hendak dihabisi karena bicara tentang kejadian,†ungkap Andi Arief sembari menjelaskan diksi dihabisi itu hanya di media sosial dan opini.
Ketimbang menghabisi Sudirman, Andi menyarankan seyogianya Presiden menjelaskan bahwa pertemuan itu tidak benar dengan menunjukkan bukti semisal dokumen foto dan video.
“Dijawab saja apa yang dikemukakan Sudirman Said itu dengan foto, video rekaman dan dokumen yang ada. Bukankah setiap pertemuan resmi Presiden dengan siapapun ada foto, video dan rekaman lainnya. Jangan dihabisi orangnya,†tegas Andi.
Sudirman Said sebelumnya menyebut ada pertemuan antara Jokowi dengan bos Freeport tanggal 6 Oktober 2015 jam 08.00 WIB. Menurut Sudirman pertemuan itu disebut rahasia. Dan tujuan pertemuan tidak lain surat tertanggal 7 Oktober 2015 yang disebut-sebut sebagai cikal bakal perpanjangan izin PT Freeport Indonesia di Papua.
Dalam klarifikasinya, Jokowi mengaku tidak pernah melakukan pertemuan dengan Moffett secara rahasia. Bahkan Jokowi mengatakan pertemuan dengan Moffett itu tidak diam-diam.
[jto]
BERITA TERKAIT: