DEBAT PILPRES 2019

Jokowi Merasa Tidak Punya Potongan Diktator, Menyindir?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/adityo-nugroho-1'>ADITYO NUGROHO</a>
LAPORAN: ADITYO NUGROHO
  • Jumat, 18 Januari 2019, 07:14 WIB
Jokowi Merasa Tidak Punya Potongan Diktator, Menyindir?
Foto: Net
rmol news logo Calon presiden petahana Joko Widodo menyatakan dirinya tidak punya potongan diktator atau oriter. Pernyataan itu seakan menyindir pihak tertentu. 

Padahal dalam ketentuan debat yang dibacakan oleh Ira Koesno selaku moderator, closing statement harus menyejukan dan penuh apresiasi kepada kubu lawan.

“Kami tidak ingin banyak bicara, kami sudah paham persoalan bangsa ini dan tahu apa yang harus dilakukan. Kami tidak punya potongan diktator atau otoriter, kami tidak punya rekam jejak melanggar HAM, kami tidak punya rekam jejak melakukan kekerasan,” kata Jokowi di akhir debat perdana Pilpres 2019, kemarin malam (Kamis, 17/1).

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat perdana calon presiden dan wakil presiden yang berkompetisi dalam pemilihan umum 2019.

Debat perdana kali ini mengambil tema hukum, korupsi, hak asasi manusia dan terorisme dengan panelis Guru Besar Hukum UI Hikmahanto Juwana, Mantan Ketua Mahkamah Agung Bagir Manan, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, Ahli Tata Negara Bivitri Susanti dan Ahli Tata Negara Margarito Kamis.

Dalam pernyataan akhir Jokowi juga menyatakan bahwa duetnya bersama Maruf Amin akan mempertaruhkan jabatan dan reputasinya dalam memperbaiki persoalan bangsa.

“Jokowi-Amin akan pertaruhkan jabatan dan reputasi dan akan kami gunakan semua kewenangan yang kami miliki untuk perbaikan bangsa,” demikian Jokowi. [jto]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA