The underdog fighter menang. Sering kali hanya dengan satu pukulan
big shot. Hati-haati, duel politik bisa seperti itu.
Iran "The Blade" Barkley membuka pertarungan dengan tidak meyakinkan lawan Thommas "The Hitman" Hearns di bulan Juni 1988.
The Hitman hanya kalah oleh Marvin Hagler dan Sugar Ray Leonard. Dia menumbangkan Roberto Duran dan Wilfred Benitez, dua raksasa tinju.
Dua ronde pertama, Hearns kuasai ring. Percaya diri.
Vicious look. Bel ronde tiga berbunyi. The Blade menyerang. Agresif.
Speed naik. The Hitman kaget, tapi dengan cepat mengendalikan situasi.
Hook, jabs, uppercut. The Blade kembali dipukulin. Tiba-tiba, satu pukul
right hook mendarat. Thommas Hearns jatuh.
Collaps. Knock out.
Kubu Ko-Ruf sudah nyerang di hari pertama pendaftaran KPU. Agresif. Non-stop. Tiada hari tanpa
bully Prabowo-Sandi.
Nyinyir, nyindir, kasar dan kurang ajar. Labelisasi "sontoloyo" dan "gendruwo" dirilis. Framing macam-macam. Goreng tampang Boyolali, ratu hoax, dan manipulasi kepedihan ojol.
Half truth dimainkan.
Hati-hati, serangan hampa tidak mematikan. Prabowo-Sandi semakin kuat. Publik muak dengan segala fitnah, bully, hoax dan twit jahat terhadap Prabowo-Sandi.
What doesn't kill you, Makes you stronger. Terus serang. Jangan stop kubu Ko-Ruf.
We are enjoying your stupid attacks.
Juara bertahan sering kalah. Akibat sombong. Ingat Ahok-Djarot. Pukul terus. Fitnah terus. Sikat Dahnil Anhar Simanjuntak. Caci-maki Fadli Zon dan Fahri Hamzah. Kriminalisasi Ahmad Dhani. Cari terus kesalahan Titiek Soeharto dan semua pendukung Prabowo-Sandi.
Just like "The Rumble in the Jungle", saat Muhammad Ali bertarung melawan George Foreman.
"Big" George baru saja mengkanvaskan
heavyweight champion Joe Frazier dan Ken Norton. Badannya lebih besar dari Ali.
Di ronde dua, Ali tiba-tiba stop, bersandara di tali ring dan membiarkan Foreman merilis badai pukulan.
Many of the shots were deflected or blocked.
The strategy "rope-a-dope" melelahkan Big George. Tenaganya dikuras sia-sia. Di ronde 8, Ali memukul Big George hingga jatuh.
Knock-out. Ali menang.
Kubu Prabowo-Sandi hanya butuh satu pukul
big shot. Tunggu momentum. Tiarap. Crawling. Biarkan lawan menyerang. Tangkis sedikit.
Hit and run. Merunduk seperti tiger.
When the time comes, hit hard. Jangan kasih
pause. Sikat. Tumbangkan. Selesaikan "perang" secara
nice and unexpected.
[***]Penulis adalah aktivis Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak).
BERITA TERKAIT: