Demikian disampaikan Wakil Ketua DPR, Fadli Zon kepada wartawan di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, (21/11).
"Mungkin ada orang-orangnya di dalam yang tidak mengerti apa itu intelejen," kata Fadli.
Hal itu dikatakan Fadli menyusul pernyataan BIN tentang temuan ada 50 penceramah dan 41 masjid terpapar radikalisme.
Menurut Fadli, seharusnya kerja-kerja intelejen dilakukan secara 'diskrit' dan tidak mengumumkannya di ruang publik.
"BIN harusnya bekerja di bawah permukaan," kata Fadli.
BIN, tambah Fadli, diperbolehkan berkoordinasi tentang temuannya hanya kepada Presiden lalu ke institusi-institusi negara.
"Kalau informasi-informasi intelejen itu (koordinasi) kepada institusi-institusi terkait. Kepada Presiden, menteri-menteri terkait," tandasnya.
[lov]