Akses itu didapat lantaran Indonesia tidak pernah mengeluarkan hujatan kepada Myanmar.
Begitu kata Wakil Presiden Jusuf Kalla saat memberi pengarahan kepada Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia (LBBP RI), para Pejabat Struktural Eselon I dan II, serta Pejabat Fungsional Diplomat Utama Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) di Gedung Pancasila, Kemenlu, Jakarta, Jumat (9/11).
“Indonesia menjadi satu-satunya negara yang diterima oleh mereka dalam konflik rohingya. Karena kita tidak pernah menghujat,†ujarnya
Dalam kasus Myanmar, JK juga memuji peran Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mampu melobi agar kepentingan kemanusiaan diutamakan dalam kasus ini.
JK menegaskan, inti dari fasilitator perdamaian dunia adalah dignity atau martabat masing-masing pihak dan menjadikan kemanusiaan sebagai yang utama.
"Ibu Retno banyak berperan. Kita lebih mengutamakan kepentingan humanitarian untuk memberikan bantuan," tuturnya.
[ian]
BERITA TERKAIT: