Peran sang ayah yang merupakan pendiri PAN sekaligus tokoh senior, Amien Rais begitu menonjol dalam prosesi pengangkatan tersebut.
Pihak PAN berdasarkan rapat internalnya menyatakan sudah mengerucut satu nama, di mana Hanafi Rais menjadi sosok kuat dalam nama tersebut.
Menurut pengamat politik dari universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin, menjadi hal yang wajar politik dinasti terjadi di Indonesia.
"Ketika Amien Rais mengakukan Hanafi Rais sebagai Wakil Ketua DPR itu wajar dan sah-sah saja karena tidak pernah diatur dalam UUD kita mengenai role of the game soal dinasti tersebut," kata Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (6/11).
Sambung Ujang, yang terpenting di sini adalah kapabilitas dari sosok keluarga yang diajukan. Terkait Hanafi Rais, dia menilai juga dari kemampuannya.
"Jadi kalau Amien Rais itu KKN bila ternyata yang diajukan dalam hal ini Hanafi Rais tidak memiliki manajerial dan kapabilitas yang mumpuni," imbuhnya.
Hampir di setiap partai, lanjut dia selalu ada politik dinasti. Bahkan di negara yang maju demokrasinya seperti Amerika Serikat juga demikian.
"Jadi wajar kalau masyarakat mengkritik Amien Rais telah membangun KKN di PAN, makannya di sini perlu pembuktian dari Hanafi Rais untuk menjawabnya," pungkas dia.
[rus]
BERITA TERKAIT: