Presidium Persatuan Pergerakan, Andrianto menegaskan, jika pemukulan itu terjadi, sudah pasti bangsa ini sudah menjadi bangsa
barbar dan lebih parah dari pembantaian di tahun 1965 lalu.
"Bila karena posisi politik dianggap musuh berati kita kembali ke era demokrasi
bar-bar," katanya saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (2/10).
Andrianto pun mengutuk keras aksi biadab tersebut. Pasalnya menurut dia, sekeras apapun kritik yang disampaikan Ratna terhadap pemerintah, hal itu sesungguhnya dilindungi oleh piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Ini sudah di luar batas nalar," demikian Andrianto.
[jto]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.