"Perlu saya sampaikan bahwa di mana pun dan sampai kapan pun saya adalah kader Nahdlatul Ulama," tegas Ma'ruf di Gedung PBNU, Jakarta, Sabtu (22/9).
Dikatakan, bedanya menjadi Rais Aam PBNU dengan tidak hanya terletak pada ruang lingkup perjuangan. Menurut dia, perjuangannya justru akan lebih luas ketika nanti memenangi Pilpres 2019, karena tidak hanya mengakomodir warga NU.
Keputusan mundur dari Rais Aam PBNU sudah dipikirkan matang-matang, bahkan ia telah berkonsultasi dengan para ulama untuk meminta pendapat tentang tawaran posisi Cawapres mendampingi Joko Widodo.
"Pilihan saya ini merupakan jalur perjuangan baru untuk kemaslahatan yang lebih luas. Semoga Allah SWT memberikan keberkahan dan kelancaran," doanya.
Usai resmi mengundurkan diri, KH Ma'ruf Amin masuk ke dalam jajaran Dewan Penasihat atau Mustasyar PBNU masa abdi 2015-2020.
[lov]