Gempa Lombok, Infrastruktur Jalan Aman Yang Masih Mencolok Trauma Warga

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Sabtu, 25 Agustus 2018, 10:31 WIB
Gempa Lombok, Infrastruktur Jalan Aman Yang Masih Mencolok Trauma Warga
Dikusi Gempa Lombok/RMOL
rmol news logo . Situasi di wilayah terdampak bencana gempa bumi Pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB) secara bertahap mulai membaik.

Hal ini dipastikan Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Wisnu Wijaya, setelah dia berada di Lombok sejak tiga minggu lalu hingga hari ini.

"Situasinya berjalan dengan baik, perbaikan kehidupan sehari-hari sudah lebih baik dari sebelumnya," ujar Wisnu dalam sambungan telepon saat diskusi 'Lombok, Status Bencana dan Kita' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/8).

Situasi terbaik terjadi dari segi infrastruktur seperti jalan raya dan jembatan. Fasilitas tersebut masih digunakan secara normal tanpa mengalami kerusakan berarti.

"Secara infrastruktur tidak terlalu terdampak, dari Mataram ke Lombok Timur dengan mobil kecepatan 60-70 kilometer/jam bisa berjalan lancar tanpa ada retakan berarti," jelas Wisnu.

Namun, kata dia, yang masih sangat mencolok di Lombok yakni permasalahan trauma warga. Dahsyatnya gempa bumi masih membayangi benak mereka. Sehingga dalam menjalankan kegiatan sehari-hari, para warga masih belum dapat maksimal.

Meski demikian situasi itu disebut tidak terlalu berdampak pada keadaan ekonomi masyarakat. Sebab dengan latar belakang pekerjaan warganya yang merupakan bertani dan berkebun, sehingga ada cadangan hasil kebun yang bisa dikeluarkan sewaktu-waktu untuk aktivitas jual-beli.

"Para petani sudah melakukan pekerjaan di kebun, tapi masih was-was. Dari ekonomi karena sebagian petani perkebunan juga, itu mereka agak berbeda dengan di Bali, mereka ada income sehari-hari. Walaupun rumah rusak, dan ada penurunan harga mereka masih ada pemasukan," imbuh Wisnu.

Trauma pun turut dirasakan oleh aparat pemerintahan, mereka masih ketakutan masuk ke kantor karena khawatir ada gempa susulan. Begitu pula dengan anak-anak, rusaknya fasilitas pendidikan menjadikan mereka sudah hampir 1 bulan tidak bersekolah. Oleh sebab itu hal ini yang harus segera didorong supaya segera dipulihkan. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA