"Usulan kongkret saya Presiden Jokowi berkantor di NTB sementara, untuk menunjukkan kepedulian pemerintah pusat di musibah gempa Lombok," kata Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief di akun Twitter
@AndiArief_, Selasa (21/8).
Dia pun membandingkan penanganan gempa Lombok dengan Jokowi yang harus pindah
ngantor dari Komplek Istana Kepresidenan di Jakarta ke Kota Solo, Jawa Tengah saat pernikahan putranya Gibran Rakabuming Raka pada 2015 lalu.
"Maaf, untuk perkawinan putranya saja Jokowi bisa berpindah kantor sementara di Solo, masak untuk bencana besar Lombok tidak dilakukan," ujar Andi.
Andi sebelumnya mengatakan, penetapan status bencana nasional tidak perlu mempertimbangkan pendapatan negara dari sektor pariwisata.
"Kalau alasannya pariwisata, maka logika terbalik. Justru simpati dunia internasional akan besar jika dinyatakan bencana nasional. Bukankah orang akan lebih peduli jika tempat favoritnya mendapat musibah?" terangnya.
"Ya, alasan pariwisata jangan jadi penghalang penetapan status bencana," tukas Andi.
[rus]
BERITA TERKAIT: