Sekjen PDIP Hasyo Kristiyanto menjelaskan bahwa penentuan Ma’ruf telah melalui banyak perdebatan di antara partai pengusung. Tujuannya satu, yakni menyamakan ide tentang pemimpin bangsa yang ideal.
“Yang namanya kita (koalisi) bicara pemimpin bangsa itu tak lepas dari dinamika," jelasnya di Kantor DPP Nasdem, Menteng, Jakarta, Rabu (15/8).
Atas alasan tersebut, Hasto mengaku turut merasakan kekecewaan yang dialami mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD. Sebab, pencalonan Mahfud harus gagal di menit-menit akhir jelang deklarasi.
Mahfud telah meluapkan kekecewaan itu dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang digelar salah satu televisi swasta nasional, TV One tadi malam.
Dalam acara itu, Mahfud menceritakan dinamika di internal partai pendukung Jokowi dan desakan ormas yang kemudian berimbas pada kegagalan dirinya menjadi cawapres.
"Ekspresi manusiawi dari Pak Mahfud tersebut kami rasakan bersama," kata Hasto.
Namun begitu, dia meminta agar polemik kekecewaan Mahfud ini diakhiri. Sebab, kini sudah saatnya seluruh elemen bangsa berbicara tentang visi misi kemenangan Jokowi-Ma'ruf.
"Itu sudah selesai, mari kita lihat ke depan dengan baik, bersama kita memikirkan yang terbaik untuk bangsa," tukasnya.
[ian]
BERITA TERKAIT: