"Dia (Jokowi) tahu siapa orang yang populer siapa orang yang tidak populer tapi mengaku populer. Kan ada survei-survei palsu, itu presiden tahu," kata Mahfud saat orasi kebangsaan di sanggar Prativi Buliding, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (31/7).
Jokowi, kata Mahfud, memiliki pertimbangan sendiri tanpa harus melihat banyaknya dukungan yang dibuat-buat oleh salah satu calon tertentu, yang menginginkan agar dirinya dipilih oleh Jokowi sebagai cawapres.
"Sehingga saya selalu mengatakan, sudahlah presiden sudah tahu nggak usah terlalu berebutan," ujarnya.
Mahfud mengaku sering bertemu dengan Jokowi, namun sama sekali dalam pertemuan itu tidak membicarakan atau membahas pilpres.
Dari situlah, ujar Mahfud, ia yakin provokasi yang dilakukan oleh calon-calon yang berebut cawapres tidak akan berpengaruh kepada Jokowi.
"Jadi presiden sudah tahu sehingga provokasi-provokasi itu tidak berpengaruh," demikian Mahfud.
[fiq]