"Tidak etis ya, menteri ini kan jabatan politis dan jabatan publik, cuti kampanye tidak tepat secara etika," kata Mardani di komplek DPR, Jakarta, Selasa (10/7).
Menurut wakil ketua Komisi II DPR itu, di tengah kondisi bangsa yang sedang terpuruk saat ini seharusnya tidak perlu menteri mengajukan cuti. Mengingat tanggung jawab moral dalam membenahi permasalahan bangsa melekat di dalam jabatannya sebagai menteri.
"Kondisi saat ini dolar AS semakin berat, neraca perdagangan dan keuangan yang sedang defisit, jelas sangat tidak etis kalau menteri itu cuti kampanye," tegasnya.
Inisiator gerakan #2019GantiPresiden itu menganggap seharusnya kalau performa sebagai menteri sudah baik maka tidak perlu lagi berkampanye. Dengan otomatis, masyarakat akan memilihnya pada Pileg 2019.
"Kalau dia sudah bagus sebagai menteri, ya enggak perlu lagi kampanye," pungkas Mardani.
[rus]
BERITA TERKAIT: