Demikian diungkapkan Ketua DPR Bambang Soesatyo kepada wartawan di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/6).
"Kami pimpinan mengundang seluruh pihak-pihak terkait atas permintaan Komisi II yaitu KPU, Bawaslu, Kemendagri, Jaksa Agung dan Kemenkumham," ujar Bambang.
Rapat konsultasi dijawalkan digelar pada Rabu besok di gedung Parlemen.
Bamsoet begitu dia akrab disapa, berharap ada solusi dari pertemuan itu. Menurutnya, kata-kata pelarangan bisa diganti dengan memberi himbauan kepada partai soal caleg mantan napi korupsi.
"Poin pertama dalam mengganti poin pelarangan adalah menyarankan partai untuk tidak mencalon kan calon yang pernah terpidana," jelasnya.
Begitu pun sesuai UU 7/2017, Bamsoet menyebut pasal 240 ayat 1 (G) yang memberikan kewenangan kepada KPU untuk mengumumkan kepada publik bahwa caleg itu pernah menjadi narapidana.
"Kan cara itu lebih elegan," demikian politisi Golkar itu.
[rus]
BERITA TERKAIT: