Menurut Eem, keselamatan pemudik dan kualitas infastruktur harus betul-betul menjadi pokok yang harus diperhatikan semua stakeholder.
"Jadi jangan sampai ada lagi kasus jembatan Lamongan-Tuban yang roboh, itu karena mungkin jarang di cek," kata Eem saat menjadi pembicara dalam diskusi Polemik di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (2/6).
Dia meminta Kementerian PUPR harus mempersiapkan segala infastruktur baik yang sudah eksis maupun yang baru. Bukan hanya sekedar dilihat secara fisik namun harus dicek keseluruhan komponen infrastruktur tersebut, khususnya jembatan-jembatan yang menjadi penghubung tiap daerah.
"Kadang kita hanya melihat, oh jembatan masih bagus, tapi kan kita tidak tahun di bawahnya misalkan ada baut yang copot dan karatan. Hal inilah yang harusnya memiliki perhatian," ungkap politisi PKB ini.
Selain infrastruktur, penunjang mudik lainya yang menjadi catatan Eem yaitu ketersediaan tempat istirahat alias rest area dan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mencukupi.
Terakhir, kepada Badan Pengelola Jalan Tol diminta untuk menyediakan mobil ambulan di setiap gerbang tol dan diberi akses bebas. Karena, dari pengalamannya, dia pernah melihat ada korban kecelakaan, ambulance tersebut mampir dulu ke rest area untuk mengisi kartu e-toll.
"Saya minta agar kendaraan yang bersifat urgen dibebaskan saja. Saya minta sistem kartunya mereka dikhususkan," demikian Eem.
[rus]
BERITA TERKAIT: