"Dia memang harus menjaga marwah politik PKB sehingga wajar jika Cak Imin terkesan ngotot mengejar target untuk menjadi cawapres Jokowi," kata pengamat politik FISIP Universitas Airlangga, Haryadi, dalam keterangan Minggu malam (20/5).
Namun, Haryadi mengingatkan bahwa masih ada keraguan beberapa pihak yang menyangsikan dukungan NU terhadap Muhaimin Iskandar akan solid. Sebab terjadi polarisasi di dalam tubuh keluarga besar NU sendiri.
"Jika dukungan keluarga besar NU kepada pencalonan Cak Imin solid, saya yakin Pak Jokowi akan mempertimbangkan dengan serius untuk menjadikan mantan Ketua Umum PB PMII tersebut menjadi cawapresnya," ujar Haryadi
Salah satu ujian bagi solidnya dukungan PKB dan NU terhadap pencawapresan Cak Imin, sambungnya, akan dibuktikan dari hasil akhir kompetisi Pilgub Jawa Timur 2018 ini.
Jika Cak Imin berhasil menggerakan dan meraup dukungan maksimal dari keluarga besar NU dan PKB Jawa Timur untuk kemenangan Gus Ipul-Puti, maka boleh dikatakan Cak Imin memang betul-betul kuat pengaruhnya di kalangan keluarga besar Nahdliyin.
"Namun jika Cak Imin gagal memenangkan Gus Ipul di Jawa Timur akan membuat dia semakin sulit untuk mengklaim dirinya sebagai representasi politik NU dalam peta tokoh politik nasional saat ini," tutup Haryadi lagi.
[ian]
BERITA TERKAIT: