Andriy Zayats mengatakan, Ukraina yang merupakan anggota tidak tetap DK PBB periode 2016-2017 siap membagikan pengalaman demi kesuksesan Indonesia dalam pencalonan.
Di dalam pertemuan, Andriy Zayats juga mengingatkan kembali sejarah hubungan baik kedua negara yang telah terjalin sejak lama, sejak Ukraina masih menjadi bagian dari Uni Soviet. Pada tahun 1946, Uni Soviet yang merupakan pendiri dan anggota tetap DK PBB memberikan dukungan penuh pada kemerdekaan Indonesia.
FKB ke-2 ini diselenggarakan untuk meningkatkan kualitas hubungan kedua negara. Dalam forum tersebut hadir delegasi Indonesia dari Jakarta yang dipimpin Dirjen Amerika dan Eropa Kemlu RI, Muhammad Anshor.
Andriy Zayats mengatakan pihaknya puas dengan kualitas hubungan kedua negara sejauh ini. Tahun lalu, sambungnya, merupakan salah satu tahun tersukses dalam pertukaran kunjungan tingkat tinggi antara kedua negara, terutama dengan intensitas kunjungan parlemen Indonesia ke Ukraina yang tinggi. Hal ini didukung oleh momentum yang diciptakan oleh kunjungan Presiden Ukraina ke Indonesia pada tahun 2016 lalu.
"Untuk meneruskan momentum kerja sama ini, Ukraina mengundang Presiden, Wakil Presiden, dan Menteri Luar Negeri Indonesia untuk mengunjungi Ukraina pada kesempatan pertama," terang Zayats dalam keterangan KBRI Kyiv yang diterima redaksi, Jumat (23/2).
Kerjasama teknis antara kedua negara sudah terjalin dengan baik, terutama dalam hal kerjasama militer. Walaupun demikian, masih terdapat ruang untuk meningkatkan kerjasama dalam hal pelatihan teknis militer dimana Ukraina menawarkan pelatihan untuk
peacekeeping di Universitas Pertahanan Ukraina.
"Selain itu, diharapkan bahwa dimasa mendatang kedua negara dapat meningkatkan kunjungan pejabat tinggi militer untuk mendukung perkembangan kerja sama militer secara umum," terang Zayats.
Sementara itu, Dirjen Amerika dan Eropa Kemlu RI, Muhammad Anshor, mengatakan, hubungan persahabatan kedua negara berjalan dengan sangat baik berkat komunikasi efektif antara kedutaan besar kedua negara, yang dipimpin oleh para Duta Besar yang sangat aktif. Selain itu, Perwakilan Tetap kedua negara baik di New York maupun Jenewa juga selalu melakukan koordinasi erat dalam berbagai isu multilateral.
Dubes Anshor juga sangat mengapresiasi kesediaan Pemerintah Ukraina untuk menjadi tuan rumah FKB yang akan semakin mendukung peningkatan kerjasama kedua negara.
Dia menyampaikan, Indonesia sebagai anggota dari masyarakat internasional yang bertanggung jawab selalu menjunjung tinggi prinsip-prinsip hukum internasional, termasuk penghormatan kepada kedaulatan wilayah seluruh negara, termasuk Ukraina.
Untuk lebih memperkenalkan Indonesia kepada Ukraina, KBRI Kyiv juga telah membangun Anjungan dan Taman Indonesia di Kebun Botani Ukraina serta Miniatur Indonesia di Taman Miniatur Ukraina.
Dan sebagai komitmen untuk meningkatkan
people to people contact, lanjut Dubes Anshor, Pemerintah Indonesia telah memberikan kebijakan bebas visa kunjungan singkat bagi WN Ukraina untuk mengunjungi Indonesia semenjak pertengahan tahun 2016. Dalam hal ini, disampaikan permohonan Indonesia agar Ukraina dapat memberikan kebijakan serupa yang akan berkontribusi pada peningkatan kontak antar masyarakat sebagai fondasi hubungan baik kedua negara.
Kedua belah pihak sepakat bahwa FKB merupakan mekanisme reguler yang sangat penting untuk melakukan konsolidasi berbagai isu bilateral dan multilateral antara kedua negara dan perlu terus dilanjutkan.
Pada petermuan tersebut, turut hadir Duta Besar RI untuk Ukraina, Yuddy Chrisnandi dan Duta Besar Ukraina untuk RI, Volodymyr Pakhil.
[rus]