Isu Sara Digunakan Elite Karena Tidak Punya Program

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Kamis, 23 November 2017, 21:31 WIB
Isu Sara Digunakan Elite Karena Tidak Punya Program
RMOL
rmol news logo Isu suku, agama dan ras (sara) yang terjadi dalam ajang pemilihan kepala daerah sengaja dimunculkan oleh para elite politik. Masyarakat hanya menjadi korban propaganda kepentingan.

Demikian diungkapkan mantan Ketua Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Ridwan Saidi dalam diskusi Kamisan yang dilaksanakan Taruna Merah Putih di Kantor DPP TMP, Menteng, Jakarta (Kamis, 23/11).

"Kalau ada isu sara dalam pilkada itu kerjaan elite, jangan salahkan masyarakat. Kasihan masyarakat, untuk makan saja susah," katanya.

Karena itu, untuk memutus dan meniadakan isu sara dalam ajang pilkada, kuncinya ada di elite. Bila elite mengedepankan program dan visi misi maka dengan sendirinya isu sara tidak ada.

"Kenapa itu sara dipakai. Karena calonnya dan elitenya tak punya program. Jadinya itu yang dimainkan," beber Ridwan.

Untuk itu, dia mengajak semua elemen bangsa dapat terus menjaga persatuan dan kesatuan. Sebab, persatuan dan kesatuan merupakan modal utama Indonesia mencapai kemajuan.

"Berbeda itu biasa. Sejak lama kita berbeda tapi tetap bisa duduk bersama," tegas Ridwan yang juga budayawan Betawi. [wah] 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA